Bulan Rajab menyimpan peristiwa sejarah yang tak terlupakan bagi umat Islam. Karena pada bulan tersebut, terdapat peristiwa Isra dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW. Salah satu dari keajaiban bumi Palestina adalah menjadi negeri Isra dan Mi'raj.

Hal ini ditegaskan dalam Alquran, "Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha, yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui." (QS al-Isra [17]: 1).

Maka, ada pelajaran (ibrah) penting terkait Palestina yang hendaknya terus digelorakan. Pertama, perjalanan Isra dan Mi'raj Nabi SAW dimulai dari Masjidil Haram (di Makkah) ke Masjidil Aqsha (di Palestina), dilanjutkan menuju Shidratul Muntaha. Peristiwa ini memberikan isyarat kepada umat Islam di setiap tempat dan waktu, wajib menjaga dan melindungi Rumah Suci (Baitul Maqdis) dari keserakahan musuh-musuh Islam.

Umat Islam tidak boleh takut dan gentar dalam menghadapi kaum Zionis Yahudi, yang telah menodai dan merampas Baitul Maqdis dari kaum Muslimin Palestina. Karena itu, umat Islam dimanapun berada harus berjuang membebaskannya dari tangan Zionis Yahudi, dan mengembalikan kepada pemiliknya, yaitu kaum Muslimin Palestina.

Kedua, dalam perjalanan Isra dan Mi'raj, Nabi SAW dipertemukan dengan nabi-nabi sebelumnya. Hal ini menjadi bukti adanya ikatan yang kokoh antara Nabi SAW dengan nabi-nabi terdahulu. Ikatan itu ibarat suatu bangunan yang kokoh dan saling menopang satu sama lain.

Rasulullah SAW bersabda, "Perumpamaan aku dengan nabi sebelumku adalah seperti seorang laki-laki yang membangun sebuah bangunan, lalu ia memperindah dan mempercantik bangunan itu, kecuali satu tempat batu bata di salah satu sudutnya. Ketika orang-orang mengitarinya, mereka terkagum-kagum seraya berkata, "Amboi indahnya jika batu bata ini diletakkan?" Akulah batu bata itu, dan aku adalah penutup para nabi." (HR Bukhari dan Muslim).

Ketiga, dalam perjalanan Isra dan Miraj, Nabi SAW didaulat untuk mengimami para nabi dan rasul terdahulu dalam shalat berjamaah dua rakaat di Masjidil Aqsha. Peristiwa ini menunjukkan adanya pengakuan bahwa Islam adalah agama terakhir yang diamanatkan kepada manusia agung sebagai pemimpin umat manusia. Agama yang mencapai kesempurnaannya di tangan nabi akhir zaman, yaitu Nabi SAW.

Keempat, dalam perjalanan Isra dan Mi'raj, Nabi SAW membawa oleh-oleh khas yang dipersembahkan untuk umatnya, yaitu perintah shalat lima waktu sehari semalam. Hal ini menunjukkan tentang pentingnya peranan shalat bagi kehidupan umat Islam.

Shalat sebagai penegas kedudukan seseorang dalam agama. Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya yang menegaskan syirik dan kafirnya seseorang itu adalah ketika ia meninggalkan shalat." (HR Muslim). Semoga melalui peringatan Isra dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW ini membangkitkan semangat umat Islam seluruh dunia untuk bersatu padu dalam membela kaum Muslimin Palestina untuk meraih kemerdekaannya. Amin.

 

(sumber:Republika edisi Rabu, 4 Mei 2016 Hal. 12 Oleh Imam Nur Suharno)

Post a Comment

 
Top