Mau tahu, apa yang paling tidak dipercaya penyanyi asal Surabaya Ita Purnamasari? Dunia ramal-meramal! Lho kok bisa? Istri musisi asal kota kembang Dwiki Dharmawan ini punya cerita tak mengenakkan dengan dunia ramal-meramal.

Ceritanya terjadi pada 1995 lalu. Waktu itu, wanita kelahiran Surabaya 15 Juli 1967 ini mau mengadakan show di Solo Jawa Tengah. Demi pertunjukan tersebut, dirinya sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. Apalagi tutur pemilik nama lengkap Ita Diyah Purnamasari ini, seluruh tiket seharga Rp 5.000 sudah terjual ludes.

''Maklum, waktu itu kan masih jarang artis yang melakukan show di daerah-daerah,'' papar pelantun 'Bidadari yang Terluka' dengan logat kental Surabayanya. 'Manusia punya rencana, Tuhan jualah yang menentukan'. Segala persiapan yang telah dilakukannya, tidak berfungsi apa-apa. Karena begitu tiba di Solo, Ita malah ketiban sakit. Cukup parah lagi.

Menurut diagnosa, Ita terkena penyakit lever abses yang lain daripada yang lain. Karenanya Ita bukannya manggung di Solo, malah ngendon di rumah sakit beberapa hari. Ia pun sedih dan menyesal bukan main. ''Abis, mau bilang apa kalau sudah begini jadinya. Aku kasihan sama panitia dan semua penonton yang sudah rela membeli tiket,'' tutur Ita yang mengaku baru pertama kali kena sakit berat dan masuk rumah sakit.

Rumitnya, sambung anak bungsu dari lima bersaudara ini, ternyata hasil diagnosa yang dilakukan di sebuah rumah sakit di Solo itu salah berat. Ita salah makan obat. Akibatnya pun sudah bisa diduga, ia harus mendekam di rumah sakit di Surabaya beberapa minggu dan harus istirahat untuk waktu yang cukup lama, empat bulan!

Padahal, dari Jakarta niatnya sudah mantap selain ingin show di Solo, pelantun lagu 'Penari Ular' dan 'Sanggupkah Aku' ini juga ingin bisa melaksanakan ibadah puasa bersama keluarganya di Surabaya. ''Semua rencana dan keinginan itu hanya tinggal keinginan. Aku sama sekali tidak bisa puasa pada tahun itu,'' papar penyanyi yang mengaku ketika terkena penyakit berat itu baru dua bulan pacaran dengan Dwiki Dharmawan, suaminya kini.

Nah, menghadapi masa istirahat yang panjang tersebut, penyanyi yang sudah menelorkan lebih dari sepuluh album itu mengaku sering menangis sendiri. Lantaran penyakit lever abses itu? Bukan! Justru di masa istirahat panjang itu, Ita selalu teringat ucapan seorang ulama ternama asal Surabaya ketika sedang bertemu dengan para artis Surabaya pada tahun 1992.

Ketika sejumlah artis Surabaya meminta ingin selalu sukses seperti Ita, tiba-tiba ulama itu berkata, ''Tahun 1994 sudah nggak ada!'' Ita pun terperanjat mendengar ucapan tersebut. Beruntung, waktu itu teman-teman sesama artis tidak memperhatikan ungkapan sang ulama. Ita sendiri tidak berusaha untuk mengetahuinya lebih mendalam makna ucapan sang ulama tersebut.

''Ulama itu tidak jelas mengatakan, tahun 1994 kamu sudah nggak ada. Yang ia katakan tahun 1994 sudah nggak ada.'' Tapi, akibat terserang penyakit yang cukup serius itu, tentu Ita pun dihinggapi rasa ketakutan yang amat sangat. Jangan-jangan apa yang diucapkan ulama terkenal yang kini sudah almarhum itu benar adanya.

Beruntung, di masa-masa ketakutan yang amat sangat ini, ia diperkenalkan keluarganya dengan seorang guru mengaji, ustadzah Hj Djuairiyah. Kepada guru mengajinya tersebut, ia menyampaikan ucapan ulama ternama tersebut. Mendengar penuturan polos Ita, sang guru mengaji pun tertawa lepas.

Ia pun mengatakan, ''Memangnya dia (ulama ternama, Red) Tuhan sehingga tahu apa yang akan menimpa seseorang?'' Sejak itulah, Ita mengaku sama sekali tidak percaya dengan apa yang disebut dengan ramal-meramal. ''Aku benar-benar tidak mempercayainya!'' tegas Ita yang mengaku sempat diolok-olok keluarganya karena sempat dihantui 'ramalan' sang ulama ternama itu kepada Republika.

Oleh Hj Djuairiyah, Ita dianjurkan untuk segera melakukan shalat sunat taubat dan memohon kepada Allah agar dihindarkan dari berbagai kesulitan dan penyakit. ''Anehnya, sejak melaksanakan shalat sunat taubat itu, besoknya aku langsung sembuh. Sejak itu, aku senantiasa berusaha dekat dengan Allah,'' tutur Ita yang sekarang ini banyak mendapatkan bimbingan dari sang suami, Dwiki Dharmawan, yang dinilainya lebih banyak memiliki wawasan keislaman.


(sumber:http://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-islam/hikmah/08/11/11/12947-ita-purnamasari-nggak-mau-percaya-ramalan)

Post a Comment

 
Top