Bagus juga cara Anneke Lutfia Puteri menghormati anaknya. Dia membiasakan diri mengenakan busana Muslimah tiap kali mengantar anak ke sekolah. Talita Rachman, puteri tunggalnya memang belajar di sekolah Islam.

SD Islam Al Azhar Rawamangun, Jakarta Timur, tepatnya. "Lucu juga memang mulanya," katanya saat dihubungi Republika beberapa waktu lalu. Anneke, sebagaimana perempuan lain, mengaku senang bergaya. Mengikuti mode, ia juga kerap mengenakan pakaian ketat dan agak terbuka. Namun sikapnya seratus persen berubah setelah anaknya masuk sekolah.

Ia mulai berfikir bahwa gaya berpakaiannya harus diubah. Anaknya berada di lingkungan Islami, karena itu sudah sewajarnya bila ia juga menyesuaikan diri. "Saya kasihan anak bila saya berpakaian ketat. Saya harus menghormatinya."

Ia pun berniat mengenakan busana Muslimah bila mengantar anaknya ke sekolah. Awalnya hanya sekali dalam sepekan. Tiap Jumat ia memakai busana yang menutup seluruh auratnya. Setelah merasa nyaman, ia menambahnya jadi dua kali, Senin dan Jumat. Selanjutnya frekuensi berbusana Muslimah saat mengantar anak ke sekolah ia tambah terus hingga akhirnya setiap hari.

Langkah perempuan yang aktif di beberapa kegiatan sosial ini lantas diikuti para ibu yang lain. "Sekarang seluruh ibu teman anak saya memakai kerudung saat mengantar anak ke sekolah," paparnya. Kendati begitu, Anneke mengaku tak cukup dengan berbusana Muslimah saja. Bersama ibu-ibu lain, ia juga mengikuti pengajian agar pengetahuan agamanya bertambah.

Dengan begitu, katanya, bukan cuma ketenangan fisik yang diraihnya. Tapi juga dimensi spiritualitasnya. Namun ia mengaku tak bisa setiap saat mengikuti pengajian ibu-ibu di Al Azhar. "Saya selalu menyempatkan diri. Tapi kadang pekerjaan tak bisa ditinggal," katanya lagi.

Artis yang sempat menggantikan Novia Kolopaking menjadi ibu dalam 'Keluarga Cemara' ini mengaku belum bisa sepenuhnya menutup diri dengan busana Muslimah. "Saya ingin sekali bisa sepenuhnya berbusana Muslimah," ungkapnya. Namun ia mengaku belum bisa menahan diri untuk tampil dengan gayanya.

Yang bisa ia lakukan saat ini adalah menahan keinginan memakai pakaian yang dianggap kurang sopan. Ia mengaku memakai pakaian yang sopan dan tak terlalu menonjolkan bagian dan lekuk tubuh. "Harus mulai jaga diri," sambungnya lagi.

Anneke mengaku banyak belajar dari anaknya. Ia sengaja memilih sekolah Islam agar anaknya punya bekal agama sejak dini. "Bila mereka sulit menerima ajaran saya, mereka pasti bisa patuh pada gurunya." Seorang anak, katanya, cenderung lebih patuh pada gurunya. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari dan praktik ibadah misalnya. "Bila guru yang menyuruh cepat sekali mereka patuh," tuturnya.

Dengan memilih sekolah berlandaskan agama, katanya, ia yakin anaknya sudah lebih dulu tersosialisasi dengan lingkungan yang baik sebelum terjun ke masyarakat. "Saya memang mau gampangnya aja. Semua orangtua pasti menginginkan yang terbaik bagi anaknya."

Saat ini, katanya, ia bisa mengawasi anaknya dengan leluasa. Ia hanya menerima peran-peran pembantu dalam sinetron sehingga tak terlalu sibuk.


(sumber:http://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-islam/hikmah/08/12/16/20324-anneke-puteri-menghormati-anak)

Post a Comment

 
Top