Sahabat Hudzaifah bin al-Yaman memiliki kebiasaan yang berbeda dari sahabat lain. Dalam Kitab Shahih al-Bukhari, Kitab al-Fitan, ia berkata, "Orang-orang bertanya kepada Rasulullah SAW tentang kebaikan, sedangkan saya bertanya tentang keburukan karena khawatir itu menimpa saya. Maka saya bertanya, `Wahai Rasulullah, semula kita ini berada pada zaman jahiliah. Kemudian, Allah mendatangkan kebaikan (agama Islam) kepada kita. Apakah sesudah kebaikan ini ada keburukan?"

Nabi SAW menjawab, "Ya, ada." Saya bertanya lagi, "Apakah setelah keburukan itu ada kebaikan?"
Beliau menjawab, "Ya, ada kebaikan, tetapi berkabut." Saya bertanya lagi, "Apakah kabutnya?"
Beliau menjawab, "Ada orang-orang yang mengambil petunjuk selain petunjukku. Kamu mengetahui kebaikan dan keburukan mereka."

Saya bertanya lagi, "Apakah setelah kebaikan itu ada keburukan lagi?" Beliau menjawab, "Ya, ada, yaitu dai-dai di atas pintu Jahanam. Siapa yang mengikuti, ia akan dijerumuskan ke Jahanam."

Saya bertanya lagi, "Wahai Rasulullah, apa tanda-tanda mereka?" Beliau menjawab, "Mereka adalah dari kulit kita dan berbicara dengan lisan kita." Saya bertanya lagi, "Apa yang Engkau perintahkan kepada saya apabila hal itu menimpa saya?" Rasulullah SAW menjawab, "Tetaplah kamu bersama Jama'atul Muslimindan imam mereka."

Saya bertanya lagi, "Apabila kaum muslimin tidak memiliki jamaah dan imam (pemimpin)?"
Beliau menjawab, "Tinggalkanlah kelompok-kelompok itu meskipun kamu akan mengigit akar pohon sampai kamu mati dan tetap seperti itu."

Dalam hadis ini, Rasulullah membagi lima periode keadaan umat Islam. Jahiliah, Islam, buruk, baik berkabut, dan buruk. Para ulama berbeda pendapat tentang maksud buruk yang pertama. Imam al-Qadhi `Iyadh (544 H), seperti dinukil oleh Imam Ibnu Ha jar (852 H) dalam kitabnya, Fath al-Bari (xxvii/42), mengatakan, yang dimaksud dengan keburukan yang pertama, yaitu fitnah-fitnah (perpecahan umat) setelah wafatnya Khalifah Utsman bin `Affan.

Sedangkan kebaikan berkabut, yaitu kejadian pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Selain itu, Imam Ibnu Hajar mengatakan, "Menurut saya, yang dimaksud dengan keburukan pertama, yakni perpecahan pertama kali yang terjadi di tubuh umat Islam. Sedangkan, apa yang dimaksud dengan baik berkabut adalah kesepakatan antara Sayyidina Ali dan Mu'awiyah (kebaikan). Adapun yang dimaksud dengan kabut adalah apa yang terjadi pada masa keduanya, yakni muncul kelompok-kelompok Khawarij, yaitu kelompok pembangkang atau pemberontak terhadap pemerintah sah dan menghalalkan darah sesama Muslim. Sedangkan, yang dimaksud dengan dai-dai di atas pintu Jahanam adalah kelompok Khawarij dan semisalnya."

Pemikiran Khawarij berkembang pada masa sekarang. Hanya, pengertian dai di atas neraka tidak sebatas pada kelompok Khawarij, tetapi setiap orang yang mengajak orang lain untuk tidak mengesakan Allah, bahkan tidak mengimani dan tidak menaati-Nya. Mereka belakangan muncul melalu lisan maupun tulisan. Mereka mengklaim sebagai Muslim, namun mengajarkan bahwa Tuhan itu bukan Allah SWT, melainkan salah seorang sahabat dari sahabat-sahabat Nabi Muhammad SAW. Semoga Allah menjaga kita dari penyesatan dan pengafiran. Aamiin.

(sumber:Republika edisi Rabu, 3 Desember 2014 Hal. 25 Oleh Prof KH Ali Mustafa Yaqub)

Post a Comment

 
Top