mengantuk dan obatnya

"Jika salah satu diantara kalian mengantuk di dalam shalatnya, maka hendaklah ia tidur hingga rasa kantuknya hilang. Karena jika salah seorang dari kalian shalat dalam keadaan mengantuk, mungkin saja ia memohon ampunan, namun ternyata justru mencaci-maki dirinya sendiri".
(H.R. Muslim No. 1309)

Dalam hidup keseharian manusia pasti akan mengalami apa yang disebut dengan mengantuk. Ini berbeda dengan tidur, kalau mengantuk itu belum tidur sungguhan, atau bisa juga dikatakan sebagai muqadimah tidur, yang ditandai dengan menguap, atau tiba-tiba tidak ingat apa yang sedang di lakukannya, baru beberapa waktu kemudian tersadarkan. Keadaan ini merupakan suatu proses ilmiah yang dialami oleh diri manusia dalam hidupnya, meskipun demikian tidak terlepas dari sebab musabab yang melatar belakanginya.

Apalagi manusia itu berbeda dengan Tuhannya, Allah `azza wa jalla yang disebutkan dalam ayat kursi, tidak pernah mengantuk dan tidur karena terus menerus mengurus makhluknya. (Q.S. Al-Baqarah : 255).

Banyak hal yang membuat orang mengantuk, di antaranya sebagai berikut: Pertama, karena kurang tidur malam, menyebabkan orang mudah mengantuk pada siang harinya; kedua, karena lelah sehabis bekerja keras dan berat, menjadikan orang mudah mengantuk saat istirahat; ketiga, perut lapar karena puasa atau belum makan, juga dapat berdampak kepada mengantuk; keempat, udara dan cuaca yang dingin atau angin bertiup sepoi-sepoi yang menimbulkan kantuk yang berat.

Kelima, saat mendengar ceramah dan atau khutbah yang serius, tidak dipahami, monoton dan cenderung menggurui juga dapat memberikan pengaruh kepada jamaah, apalagi mereka dalam masjid ber-AC dan berkipas angin semakin menambah nikmat dalam kantuknya; keenam, saat melaksanakan ibadah shalat, syetan mengganggu (dengan meniupkan manteranya), sehingga membuat seseorang menguap karena mengantuk. Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam : "Menguap itu dari (gangguan) syetan. Oleh karena itu apabila seseorang dari kamu menguap (di dalam shalatnya), hendaklah ia tahan sedapat dapatnya". (H.R. Muslim dan Tirmidzi).

Karena itu bagi yang sedang mengantuk harus berhati-hati dan waspada, terutama yang sedang mengendarai motor dan mobil, memasak dan berada di tempat atau dalam kendaraan umum. Para pencuri dan pencopet atau pelaku kejahatan lain bisa melakukan tindak kriminal dan operasinya terhadap obyek atau sasarannya yang sedang mengantuk. Hal ini pernah dialami, antara lain oleh seorang penumpang Kereta Listrik (KRL) Jabodetabek, saat sedang duduk mengantuk di kursi, tiba-tiba ada pencopet yang merogoh kantongnya, namun dia segera sadarkan diri sehingga dapat mencegah dan dompetnya selamat. Oleh karena itu setiap penumpang hendaknya selalu waspada saat berada di tempat umum atau dalam kendaraan umum, kereta, bus atau angkutan lain bukan hanya ketika sedang mengantuk, melainkan juga pada waktu sedang tidur di malam hari.

Begitu pula bagi jamaah yang tengah menunaikan shalat Jum'at hendaknya berusaha untuk dapat menahan rasa kantuknya, antara lain ketika mendengarkan khutbah, atau pada saat melaksanakan ibadah ini hendaknya dihindari rasa kantuk, tiada lain agar benar-benar semua prosesinya dapat dilaksanakan dengan baik, berkualitas dan memperoleh hasil yang maksimal. Memang mengantuk dalam mengikuti pelaksanaan shalat Jum'at dan mendengarkan khutbah tidak menyebabkan ibadahnya batal sehingga harus diulangi; hanya saja hal ini akan mengurangi nilainya di sisi Allah `azza wa jalla, dan ilmu yang disampaikan khatib saat berkhutbah kurang diperoleh. Namun dalam kasus ini juga perlu menjadi pelajaran bagi para khatib dalam berkhutbah terutama yang membuat banyak jamaahnya mengantuk saat mendengarkan pesan pesannya, antara lain dengan memperbaiki metodologi, materi dan gaya dalam melaksanakan tugasnya.

Solusi Mengantuk
Kini masalahnya adalah, bagaimana cara dan solusi menghilangkan rasa kantuk, atau apa obat mengantuk. Tentu banyak cara, solusi dan obatnya, diantaranya sebagai berikut: Pertama, hendaklah kita tidak banyak bergadang diwaktu malam, terutama bagi pengemar nonton TV, siaran bola, sinetron atau film, agar membatasi diri dan waktunya. Bagi orang dewasa tidur minimal 6 jam di waktu malam hari, sehingga jika tidur jam 20 malam sehabis shalat Isya, maka jam 02 dini hari sudah bisa bantung untuk melaksanakan ibadah malam, shalatul lail dan witr, serta ibadah-ibadah lainnya. Tapi jika saat bangun masih mengantuk juga sehingga tidak bisa bangun jam 02, hendaknya tidur lagi, setelah segar barulah bangun, yang penting sebelum waktu shubuh, sehingga kita bisa mengerjakan minimal shalat witir (1) rakaat.

Kedua, menjaga kesehatan badan atau tubuh agar tidak lemah dan tetap bugar dengan memperbanyak olah raga dan menikmati makanan, sayur-sayuran atau buah-buahan yang mengandung vitamin, tiada lain agar tidak mudah mengantuk pada saat apapun, termasuk ketika mengendarai motor atau mobil. Beberapa penyakit diderita manusia karena dalam keadaan tidak sehat seperti diabetes, darah rendah dan yang lain juga dapat menyebabkan timbulnya rasa kantuk saat melakukan aktifitas, karena itu segera periksa dokter atau tabib dan diobati agar tubuh kembali sehat dalam melakukan pekerjaan apapun tidak terganggu dan mengantuk. Ada sebagian orang  yang mencegah rasa kantuk antara lain dengan meminum kopi atau minuman berenergi lainnya, seperti para sopir bus umum, truk dan mobil, apalagi saat bepergian jauh, namun tetap kesehatan dan kebugaran tubuh sangat berpengaruh besar.

Ketiga, beristirahat atau tidur yang cukup jika datang rasa kantuk yang berat, dan barulah kembali melakukan aktifitas setelah bangun dan hilang mengantuknya, sebagaimana biasa dilakukan para pegawai dan karyawan yang melaksanakan shalat dzuhur di masjid di waktu istirahat kerja, kemudian mereka merebahkan diri dan tidur sejenak, sehingga pada saat masuk ke kantor kembali sudah dalam keadaan segar. Hanya saja mereka perlu mencuci muka atau berwudhu, antara lain agar bekas tidurnya tidak kentara pada saat kembali bekerja.

Bagi sopir yang mengantuk di jalan raya, apalagi di jalur tol, dianjurkan untuk segera meminggirkan mobilnya dengan memasang sen kiri-kanan, dan segeralah beristirahat dan tidur secukupnya sebelum melanjutkan perjalanan, tiada lain untuk mencegah agar tidak mengalami kecelakaan. Termasuk bagi jamaah yang melakukan ibadah shalat dalam keadaan mengantuk, maka hendaklah dia tidur lebih dahulu, sebagaimana yang dinyatakan dalam sabda Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wassalam: "Jika mengantuk salah satu kamu dalam shalat, maka harus tidur, hingga hilang rasa kantuknya. Sebab jika seseorang shalat sambil mengantuk, mungkin akan membaca istighfar berbalik mengutuk dirinya". (H.R. Bukhari, Muslim).

Keempat, bagi jamaah shalat Jum'at yang mulai merasa terserang kantuk berat saat khutbah berlangsung, segeralah keluar masjid untuk berwudhu, atau cuci muka guna menghilangkan rasa kantuknya, lalu kembali ke dalam masjid untuk melanjutkan mendengar khutbah, sehingga masih banyak yang bisa dipetik, nilai pelajaran dan ilmu yang disampaikan khatib. Apalagi mendengarkan khutbah itu wajib sama dengan shalat Jum'at itu sendiri, sehingga jamaah harus mengikutinya dengan seksama, tenang, khusyu dan serius guna menyerap ilmu, nasehat dan nilai-nilai maslahat di dalamnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Apabila engkau berkata kepada sahabatmu diam pada hari Jum'at padahal imam sedang berkhutbah, maka sesungguhnya engkau telah berbuat sia-sia". (H.R. Bukhari).

Kelima, gunakan mata untuk hal-hal yang baik dan positif agar kesehatan mata tetap terjaga, sebab mengantuk itu karena mata dalam keadaan lelah, disamping otak dan pikiran juga capek, sehingga otak dan pikiran pun perlu diistirahatkan manakala telah digunakan secara maksimal. Sebagaimana dikatehui otak manusia dibagi tiga bagian, otak kanan yang sering dipakai dalam kegiatan sehari-hari, otak tengah dan otak kiri yang jarang digunakan, dengan menjaga keseimbangan otak ini akan mengurangi rasa kantuk yang berat. Wallahu a'lam

(Sumber: Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia, Edisi No.4 Thn.XLII, 2 Rabiul Akhir 1436 H/ 23 Januari 2015 M Oleh Dr. Muhsin, MK)

Post a Comment

 
Top