Tak hanya Masjid al-Aqsha, Yerusalem mewariskan banyak masjid
bersejarah. Pembangunan masjid di Palestina secara umum mulai digalakkan
oleh Khalifah Umar bin Khattab pasca penaklukan kota suci tiga agama
samawi tersebut pada 15 H/636 M. Masjid mulai berdiri di sejumlah kota,
di antaranya, Caesarea, Sebastia, Jaffa, dan Ajnadayn.
Meski
bentuk dan struktur bangunan masjid pada masa itu masih sangat
sederhana, layaknya Masjid Nabawi di Madinah yang hanya berupa dinding
batu bata biasa dan beratapkan pelepah kurma.
Pada dekade
berikutnya, dinasti Islam yang berkuasa mengintensifkan pembangunan
masjid atau sekadar merenovasi yang sudah ada. Masjid-masjid tersebut
pun difungsikan sebagai pusat aktivitas keagamaan, sosial, dan
pendidikan, bahkan kenegaraan. Berikut ini masjid-masjid bersejarah di
Yerusalem:
Masjid Umar
Menurut pendapat yang kuat, masjid yang didirikan oleh khalifah Umar bin Khatab pada 15 H/636 M terletak di lokasi Masjid al-Aqsha berdiri sekarang. Ketika itu, bangunannya masih sederhana berdindingkan kayu dan beratapkan akar pepohonan.
Masjid tersebut adalah simbol toleransi yang sangat luar biasa. Ketika Palestina berhasil di taklukkan Umar, patriark Yerusalem Uskup Agung Sophronius menawarkan kepada Umar mendirikan shalat di Gereja al-Qiyamah, tetapi tawaran tersebut ditolak agar tak muncul anggapan bahwa gereja tersebut milik Muslim. Umar pun memilih shalat di lokasi lain dan tercetuslah Perjanjian Umar (al-'Ahd al-Umariyah) .
Jami' Qal'ah
Miris, masjid yang dibangun oleh Sultan al-Nashir Muhammad bin Qalawun, salah satu penguasa Dinasti Mamluk ini pada 1310 M, kini diubah menjadi Museum Benteng Dawud oleh Zionis Israel setelah direbut dari rakyat Palestina pada Perang 1967.
Lokasi situs bersejarah ini terletak di dalam benteng kawasan kampung lama, Yerusalem, di Perempatan Armenia. Masjid ini menjadi saksi sejarah penting kejayaan dinasti Islam di Palestina. Pada 1532, Pemerintah Ottoman merenovasi masjid ini dan menambahkan menara azan. Dan kini, suara azan tak lagi menggema melewati celah-celah menara tersebut.
Jami' an-Nisa'
Bangunan yang berada di dalam Masjid al-Aqsha ini diperuntukkan sebagai lokasi shalat para Muslimah. Ukurannya cukup luas, terdiri atas tiga bangunan utama. Sebelah barat daya adalah museum, bagian timur kantor pengurus masjid, dan di tengah-tengah persis adalah tempat shalat.
Semula, bangunan ini dibangun oleh Pasukan Salib dan difungsikan untuk kandang kuda, namun oleh Shalahudin al-Ayubi, kandang kuda tersebut disulap menjadi tempat shalat perempuan. Masjid ini kini teran cam punah akibat proyek peng galian terowongan besar-besaran oleh Zionis Israel di sisi selatan masjid. Penggalian itu kini telah merangsek ke fondasi-fondasi masjid.
(sumber:Republika edisi Minggu, 17 Mei 2015 Hal. 13 Oleh Nashih Nashrullah)
Related Posts
Mozaik : Tiga Masjid Terancam Yahudisasi
Meletusnya konflik berkepanjagan di tanah suci, Yerussalem, Palestina, bermula ketika gerakan Zionis[...]
Mozaik : Kota Bersejarah Suriah Selain Damaskus
Suriah, menurut Muhammad Syafii Anto nio dalam Encyclopedia of Islamic Civi lization, konon menurut [...]
Mozaik : Lembaga Pendidikan Bergengsi di Baghdad
Abad Pertengahan, Baghdad disebut sebagai ibu kota dunia. Kota berjuluk negeri seribu satu malam ini[...]
Mozaik : Tiga Kota Mulia Umat Islam
Kota merupakan lokasi manusia beraktivitas dalam kehidupannya. Dalam ilmu sosial, kota adalah tempat[...]
Mozaik : Tiga Bencana Besar Hancurkan Peradaban
Dalam perjalanan peradaban manusia pernah beberapa kali terjadi peristiwa besar yang hampir memutusk[...]
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment