Kaligrafi Arab merupakan seni merangkai huruf menjadi tulisan yang dapat dibaca dan bahkan dinikmati sebagai karya seni. Ada banyak pendapat ihwal asal-usul kaligrafi Arab, salah satunya berasal dari al- Musnid. Bahasa ini berlaku di Jazirah Arab.
Kaligrafi al-Anbathi juga banyak dipergunakan. Jenis kaligrafi ini berasal dari bangsa Anbath yang mendiami kawasan Aram. Para raja Arab pra-Islam banyak memakai jenis kaligrafi Anbath pada 250 M. Puncak kaligrafi Arab berkembang pada masa Islam.
Pada awal risalah Islam ada lima jenis kaligrafi yang banyak digunakan,
yaitu al-Hairi, al-Anbari al-Malaki, al-Madani, al-Kufi, dan al-
Bashari. Sayangnya, bentuk persisnya seperti apa tidak bisa terungkap
lantaran minimnya dokumentasi. Berikut ini jenis-jenis khat yang masih
bertahan dan dinamis hingga saat ini.
At-Tsuluts
Khat ini diklaim sebagai yang paling indah sekaligus memiliki tingkat kesulitan yang paling kompleks. Baik dari segi huruf maupun susunannya. Terkadang, misalnya, huruf mim pun mesti tidak ditampakkan. Tak jarang, seorang pelajar khat, belum disebut mahir selama tidak menguasai cara penulisan khat Tsuluts.
Khat ini sangat jarang dipakai untuk penulisan mushaf karena cukup rumit dan memakan waktu.
Pertama
kali kaidahnya diletakkan oleh Ibnu Maqillah, lalu pada abad berikutnya
disempurnakan oleh Ibn al-Bawab Ali bin Hilal al- Baghdadi (413 H).
An-Naskhi
Khat Naskhi didaulat sebagai jenis khat yang paling jelas dan sederhana serta mudah dibaca. Tak heran bila penggunaannya sangat populer sehari-hari. Entah di buku pelajaran, mushaf, atau lainnya.
Khat Nashki banyak pula diajarkan kepada para pemula. Khat Naskhi
yang kaidahnya diletakkan pertama kali oleh Ibnu Maqillah (328 H) ini,
dikenal pula dengan banyak sebutan, yaitu al-Badi', al- Miqwar, dan
al-Mudawwar. Khat ini semakin menemukan bentuknya di tangan orang-orang
Turki.
Al-Kufi
Ini adalah jenis khat Arab tertua. Dari nama saja bisa ditebak, khat tersebut berasal dari Kufah, Irak. Konon, khat ini banyak dipakai untuk penulisan apa pun di papan, termasuk doa. Khat Kufi memang sangat indah, tetapi justru jarang dipakai lantaran memakan ruang terlalu banyak. Seiring perkembangannya, khat Kufi pun semakin bervariasi. Ada kufi al- Basith, al-Muwarraq, al-Murabba', dan al-Muzhir.
(sumber:Republika edisi Minggu, 31 Mei 2015 Hal. 13 Oleh Nashih Nashrullah)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment