kemerdekaan sejati

Dua kalimat syahadat, "Asyhadu an laa ilaaha illa Allah wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah," sejatinya adalah bentuk proklamasi kemerdekaan diri seorang Muslim.

Yaitu, proklamasi kemerdekaan dari menghamba Tuhan-Tuhan selain Allah dan proklamasi kemerdekaan dari mencari uswah selain Rasulullah. Dengan kata lain, dengan bersyahadat, seorang Muslim secara sadar telah memproklamasikan dirinya merdeka dari belenggu nafsu dan setan.

Dengan bersyahadat juga berarti seseorang telah bersumpah untuk membaktikan dirinya secara total kepada-Nya. Allah SWT berfirman, "Katakanlah, sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam." (QS al-An'am [6]: 162).

Selain itu, dengan bersyahadat, berarti seseorang telah menyerahkan penghambaan dan permohonan hanya kepada-Nya. (QS al-Fatihah [1]: 5).

Namun, dalam perjalanannya, sering kali seseorang lupa akan proklamasi tersebut. Terjebak pada rutinitas kehidupan yang kadang melenakan, membuat diri mengikuti jalan kemungkaran (setan) hingga terjerumus ke dalam jurang kehinaan. Hal ini dapat terjadi jika seseorang terkalahkan oleh hawa nafsunya. Ingat, setan tidak akan pernah berhenti dari membuat buaian kepada manusia.

Allah SWT telah menegaskan, "Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu wahai anak cucu Adam agar kamu tidak menyembah setan? Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kamu. Dan, hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus. Dan, sungguh, ia (setan itu) telah menyesatkan sebagian besar di antara kamu..." (QS Yasin [36]: 60-62).

Dalam surah an-Nazi`at [79]: 40-41, Allah menjanjikan surga bagi seseorang yang dapat menolak keinginan nafsunya. Dengan demikian, melalui proklamasi kemerdekan diri secara totalitas ini akan dapat mengantarkan seseorang kepada kebahagiaan sejati. Yaitu, kebahagaiaan dan keselamatan di dunia dan di akhirat.

Sebagaimana doa yang selalu dilantunkan setiap Muslim pada setiap saat. "Rabbana atina fiddunyaa hasanah wafil-akhirati hasanah waqina `adzabannar". Semoga Allah membimbing kaum Muslimin agar senantiasa istiqamah. Amin.

(sumber:Republika edisi Kamis, 20 Agustus 2015 Hal. 24 Oleh Meliana)

Post a Comment

 
Top