istiqomah

Teruslah berazam untuk istiqamah, di manapun, kapan pun, dan dalam kondisi bagaimanapun. Mengapa perlu untuk terus istiqamah? Karena, hikmahnya tidak hanya kita dapatkan kelak di akhirat, bahkan saat ini, di tempat ini, buah dari istiqamah itu terlalu nikmat dan lezat untuk kita rasakan di dunia ini.

Pertama, istiqamah adalah perintah Allah dan Rasul-Nya, "Dan beribadahlah kepada Allah sampai ajal tiba." (QS al-Hijr [15]: 99). "Wahai Rasulullah, katakanlah kepadaku dalam Islam satu perkataan yang aku tidak akan menanyakannya kepada seorang pun selain padamu. Rasulullah menjawab, "Katakanlah, saya beriman kemudian istiqamahlah." (HR Muslim).

Kedua, sunah utama Rasulullah, "Sungguh pada diri Rasulullah ada teladan terbaik bagi kalian." (QS al-Ahzab [33]: 21). Rasulullah bersabda, "Wahai sekalian manusia, lakukanlah amalan sesuai dengan kemampuan kalian. Karena, Allah tidaklah bosan sampai kalian merasa bosan. (Ketahuilah bahwa) amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang terus-menerus (ajek) meski sedikit." (HR Muslim).

Ketiga, Allah akan perbaiki keadaannya, "Dan mereka yang beriman atas apa yang Allah turunkan kepada Nabi Muhammad dan itu hak dari Allah, maka Allah maafkan kesalahan mereka dan Allah perbaiki keadaan mereka." (QS Muhammad [47]: 2).

Keempat, pahala yang tidak terputus, "Kecuali bagi mereka yang beriman dan beramal saleh untuk mereka ganjaran yang tidak terputus." (QS at-Tiin [95]: 6). "Jika seseorang sakit atau melakukan safar, maka dia akan dicatat melakukan amalan sebagaimana amalan rutin yang dia lakukan ketika mukim (tidak bepergian) dan dalam keadaan sehat." (HR Bukhari).

Kelima, dikagumi para malaikat sebagaimana para malaikat selalu dalam istiqamah. Allah berkenan menolong untuk semua urusan dunia dan akhiratnya, bahkan dipenuhi kebutuhannya. Doanya diijabah dan insya Allah masuk surga-Nya.

"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, `Tuhan kami ialah Allah', kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan), `Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu'. Kamilah pelindung- pelindungmu dalam kehidupan dunia dan di akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS Fushilat [41]: 30-32).

Berikutnya, selalu dalam hidayah Allah dan selalu bersama Allah, "Mereka yang sungguh-sungguh istiqamah mendekatkan diri kepada Allah, maka Allah tunjukkan jalan hidayah-Nya, dan sesungguhnya Allah benar-benar bersama para hamba-Nya yang selalu berbuat baik." (QS al-Ankabut [29]: 69).

Meraih rahmat Allah, "Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang selalu berbuat baik." (QS al- A'raf [7]: 56). Saat susah akan ditolong Allah. "Kenalilah Allah di waktu lapang, niscaya Allah akan mengenalimu ketika susah." (HR al-Hakim).

Sungguh, istiqamah itu adalah amalan hamba Allah yang sangat paham dunia ini sebentar sehingga disibukkan dengan beramal ibadah sesuai dengan visi-misi hidup Islami. Dan, tidak ada lagi perbuatan sia-sia, mubazir, apalagi maksiat, "Orang-orang beriman itu meninggalkan perkataan perbuatan yang tidak berguna." (QS al-Mu'minun [23]: 3).

Rasulullah bersabda, "Di antara tanda kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan perkara-perkara yang tidak bermanfaat baginya." (HR at-Tirmidzi). Semoga terus bergelora semangat berazam dalam istiqamah.

(sumber:Republika edisi Jumat, 23 Oktober 2015 Hal. 12 Oleh Ustaz Muhammad Arifin Ilham)

Post a Comment

 
Top