Dalam temaram lampu kamar, masih di alas sajadah, air mata bahagia terus menitik melintasi pipi. Bahagia karena masih bisa menghadap-Nya. Masih bisa menempelkan dahi yang berdebu dosa. Masih terpelihara semangat istiqamah di jalan Alquran dan sunah.

Subhanallah, rasa nikmat itu terlalu dalam. Dan ingin sekali berbagi kenikmatan hidup dalam jalan istiqamah. Sungguh kita belum wafat dan belum di akhirat, tapi kenik mataan itu melintas indah di dunia, saat kita hidup di dunia ini.

Hikmah istiqamah, pertama, menuruti perintah Allah dan Rasul-Nya, "Dan beribadahlah kepada Allah sampai ajal tiba." (QS Al-Hijr 99). Dari Abu Amr atau Abu Amrah RA, Sufyan bin Abdullah Atsaqafi RA berkata, "Aku berkata wahai Rasulullah, katakanlah kepadaku dalam Islam satu perkataan yang aku tidak akan menanyakannya kepada seorang pun selain pada mu." Rasulullah menjawab, "Katakanlah saya beriman kemudian istiqamahlah." (HR Muslim).

Kedua, sunah utama Rasulullah, "Sungguh pada diri Rasulullah adalah teladan terbaik bagi kalian." (QS Al Ahzab 21). Rasulullah bersabda, "Wahai sekalian manusia, lakukan lah amalan sesuai dengan kemampuan kalian. Sebab, Allah tidaklah bosan sampai kalian merasa bosan. (Ketahuilah bahwa) amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang kontinu (ajeg) walaupun sedikit." (HR Muslim).

Ketiga, Allah perbaiki keadaannya, "Mereka yang beriman atas apa yang Allah turunkan kepada Nabi Muhammad dan itu hak dari Allah, maka Allah maafkan kesalahan mereka dan Allah perbaiki keadaan mereka." (QS Muhammad 2).

Keempat, pahala yang mengalir terus, "Kecuali bagi mereka yang beriman dan beramal saleh untuk mereka ganjaran yang tidak terputus. (QS at Tiin 6). Rasulullah ber sabda, "Jika seseorang sakit atau melakukan safar, dia akan dicatat melakukan amalan sebagaimana amalan rutin yang dia lakukan ketika tidak bepergian dan dalam keadaan sehat." (HR Bukhari).

Amal istiqamah adalah amal malaikat. Seperti kita tahu, dari awal penciptaannya, malaikat terus beribadah dan tidak pernah bermaksiat kepada-Nya. Berarti orang yang istiqamah sedang beramal sebagaimana amal malaikat.

Allah akan menolong urusan dunia akhirat tersebab istiqamah dan dipenuhi kebutuhannya serta diijabah setiap doanya. Bahkan, akan melenggang masuk ke dalam surga-Nya, "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: Tuhan kami ialah Allah." Kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu. Kamilah pelindungmu dalam kehidupan dunia dan di akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS Fashilat 30-32).

Orang yang istiqamah berada dalam payung hidayah Allah dan akan selalu bersama Allah, "Mereka yang sungguh-sungguh istiqamah mendekatkan diri kepada Allah maka Allah tunjukkan jalan hidayah-Nya, dan sesungguhnya Allah bersama para hamba-Nya yang selalu berbuat baik." (QS al-Ankabut 69).

Meraih rahmat Allah, "Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang yang selalu berbuat baik." (QS Al-A'raf 56). Saat susah akan ditolong Allah, Rasulullah bersabda, "Kenalilah Allah di waktu lapang, niscaya Allah akan mengenal mu ketika susah." (HR Al-Hakim).

Sungguh, istiqmah itu adalah amalan hamba Allah yang sangat paham dunia ini sebentar sehingga disibukkan dirinya dengan beramal ibadah sesuai dengan visi misi hidup Islami, dan tidak ada lagi perbuatan sia-sia mubazir apalagi maksiat, "Orang-orang beriman itu meninggalkan perkataan perbuatan yang tidak berguna." (QS al Mu'minun 3). Rasulullah bersabda, "Di antara tanda kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan perkara-perkara yg tidak bermanfaat baginya." (HR at-Tirmidzi). Wallahu a'lam.

 

(sumber:Republika edisi Jumat, 1 April 2016 Hal. 6 Oleh Muhammad Arifin Ilham)

Post a Comment

 
Top