''Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.''
Hadits Rasulullah saw ini mengajarkan kepada setiap Muslim agar menjadi orang yang kuat, khususnya secara ekonomi atau finansial. Dengan kekuatan financial tersebut dia dapat  berbuat banyak untuk umat.

Kebenaran hadits di atas diyakini betul oleh pendiri dan Chairman PT Zahir Internasional, Fadil Fuad Basymeleh.

Hadits Rasulullah itu telah mengilhami lelaki kelahiran Surabaya,  6 November 1971 untuk terjun ke dunia bisnis.  ''Salah satu yang mendorong saya untuk berbisnis adalah hadits Nabi yang menyatakan bahwa tangan  di atas lebih baik ketimbang tangan di bawah,'' ujarnya.

Menurut lelaki yang pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Teknik Fisika ITB Bandung itu, dengan tangan di atas, maka orang yang bersangkutan bisa beramal, bersedekah  dan berinfak sebanyak-banyaknya.

Menjadi pengusaha, kata lelaki yang tampangnya serius tapi humoris itu,  tak ubahnya menjadi pemimpin. Sebagai pemimpin, ia mempunyai kekuatan untuk menegakkan amar ma'ruf dan melarang kemunkaran.  ''Islam  mengajarkan, setiap kamu adalah pemimpin. Kalau saya hanya jadi karyawan dan kemudian ada teman sekantor yang berbuat maksiat, saya kan tidak punya kekuatan untuk melarang. Tapi jika saya menjadi pemimpin maka saya bisa melarang hal itu. Kepemimpinan seseorang benar-benar diuji ketika menjadi pengusaha. Salah satu ujiannya, apakah pengusaha bersangkutan bisa menerapkan hukum-hukum Islam di kantornya,'' jelas pengusaha yang mengembangkan software akuntansi bermerek Zahir Accounting itu.

Hikmah lain menjadi seorang pengusaha, kata lelaki yang gemar bersedekah dan selalu mahabbah (menunjukkan cinta dan bakti) kepada orang tua, adalah kebebasan, termasuk dalam hal beribadah. ''Untuk saya, menjadi pengusaha identik dengan keleluasaan. Hal ini saya rasakan saat hendak menunaikan ibadah. Misalnya, shalat, saya  bisa melakukannya secara berjamaah di masjid. Hal itu mungkin tidak selalu mudah bagi mereka yang berstatus karyawan,'' ungkapnya.

Fadil menjadikan kegiatan bisnisnya sebagai ibadah kepada Allah SWT. Dan dia pun yakin, Allah pasti memberikan pertolongan dan karunia-Nya. ''Kalau niatnya ibadah dan berbuat baik, pasti ada jalan dari Allah. Allah pasti menolong kita,'' tegasnya.

Sedekah dan Mahabbah
Salah satu kunci sukses Fadil dalam berbisnis adalah bersedekah dan cinta (mahabbah) pada orang tua. Hatinya mudah tersentuh mendengar kesulitan karyawan maupun orang-orang dhuafa dan anak-anak yatim. Ia tak segan-segan menyisihkan sebagian pendapatannya untuk membantu pendidikan anak-anak yatim maupun orang-orang lain yang membutuhkan, antara lain biaya pengobatan. ''Orang yang senang bersedekah, kelak akan dibalas tujuh  kali lipat, 10 kali lipat, bahkan hingga 700 kali lipat. Itu adalah janji Allah.  Dan itu janji Allah pasti ditepati,'' tandasnya.

Fadil juga  sangat mencintai orang tua, terutama ibunya. Baginya, cinta pada orang tua  ibarat jimat yang tidak bisa dilepaskan. ''Rasa cinta dan bakti kepada orang tua bisa menjadi sumber motivasi sekaligus pembuka pintu rezeki kita,'' tegas Fadil.

Jatuh bangun
Sebagai seorang pengusaha, Fadil pun mengalami jatuh bangun. Ia memulai bisnisnya sejak kuliah di ITB tahun 1991. Awalnya dia terjun ke bisnis setting dan lay out.  Hingga pertengahan tahun 1997, bisnisnya  berkembang pesat. Namun krisis ekonomi yang menghantam Indonesia semester kedua tahun 1997 telah menghempaskan bisnisnya. Namun, krisis itu pula yang menjadi titik balik dalam bisnisnya.

Ketika itu Fadil berpikir, untuk bisa mendapatkan kucuran kredit, biasanya bank atau kreditor mensyaratkan adanya laporan keuangan yang tersusun rapi. Dari situlah Fadil iseng membuat software akuntansi yang bisa membantunya mengambil keputusan bisnis dalam waktu cepat. Peranti lunak itu dijual kepada orang lain dan ternyata disukai. ''Sejak itu saya beralih ke bisnis software house. Saat itu usia saya 26 tahun,'' ujarnya.

Menurutnya, tidak ada  istilah menyerah dalam bisnis. ''Sukses itu bukan pada hasil, tapi pada prosesnya. Sukses itu kan seberapa kuat kita bangkit kembali setelah jatuh. Yang penting, sesudah jatuh kita harus bangkit lagi dan selalu meminta bantuan kepada Allah SWT. Tugas kita adalah berikhtiar dan berdoa sekuat daya, sambil dibarengi dengan tawakkal kepada Allah SWT,'' papar Fadil Fuad Basymeleh.


(sumber:http://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-islam/hikmah/08/11/28/17052-fadil-fuad-basymeleh-selalu-ada-jalan-keluar)

Post a Comment

 
Top