Apabila hambaKu berniat melakukan dosa, jangan dicatat sampai ia melakukannya. Jika akhirnya ia melakukan dosa itu, catatlah satu. Bila meninggalkannya karena Aku, catatlah sebagai satu pahala baginya. Lalu bila ia berniat berbuat baik tapi gagal melakukannya, catatlah baginya satu pahala. Dan bila ia melakukan kebaikan itu, catatlah baginya sepuluh sampai tujuh ratus pahala. (Nabi Muhammad saw)

Ya, Allah Yang Maha Mengampuni. Mengapa hamba begitu mudahnya melakukan korupsi, sementara itu hamba sangat sulit untuk salat walaupun hanya membutuhkan waktu lima menit. Dalam keadaan terbaring di rumah sakit ini karena sedang sakit, hamba masih terus melakukan korupsi tanpa ada malaikatMu yang mencegah hamba. Tinggal angkat telepon kepada staf hamba, ratusan juta rupiah mengalir ke rekening hamba. Persis membuka kran di wastafel. Mengapa Engkau karuniai hamba kemudahan dalam melakukan kejahatan, sedang semua niat baik hamba tak kesampaian. Apakah Engkau sedang menguji hamba atau Engkau dalam keadaan marah besar kepada hamba? Ya, Allah Yang Maha Kepujian, sekarang hamba mohon dengan sangat, cegahlah hamba dari setiap kejahatan sekecil apa pun yang coba hamba lakukan.

Begitulah rintihan hati seseorang yang memiliki kedudukan tinggi di Jakarta. Ketika ia mengirim santunan untuk rumah yatim piatu, uang itu dirampok. Ketika ia menyumbang sebuah masjid, bangunan itu ambrol. Ketika hendak berangkat ke Tanah Suci untuk umrah, pesawatnya tak bisa terbang. Menghadapai kesulitan begini, ia dan keluarganya putus harapan. Pada suatu hari, putrinya yang baru berumur dua setengah tahun waktu diajak membezuknya berkata sekenanya, ''Ayah, carilah Tuhan.'' Mendengar ocehan putrinya ini, seketika sang Ayah tersentak dari tempat tidurnya dan berlari cepat meninggalkan rumah sakit itu. Setahun lamanya keluarganya pontang-panting mencarinya ke seluruh propinsi tapi tak ditemukannya juga. Hanya putri kecilnya yang menenteramkan keluarga itu dengan berkata, ''Nanti Ayah akan muncul sendiri.''

Benar saja. Sang Ayah kembali dengan wajah cerah penuh senyuman dan badan yang sehat-segar yang disambut ledakan ratap-tangis keluarganya. Ia seolah lahir kembali. Kemudian ia ajak keluarganya dan teman-teman sekantornya untuk melakukan ''Safari Wali Songo'' dengan menyusuri pantai utara Jawa. Mereka berzikir sepanjang perjalanan dan salat di setiap masjid para wali Allah itu. Ayat-ayat suci, udara segar, dan pemandangan indah, o, alangkah nikmatnya perpaduan itu. Rombongan itu merasa seolah mampu menurunkan sorga ke bumi. Mereka bergembira dan berbahagia.

Hadis riwayat Bukhari dan Muslim ini menyatakan bahwa selalu ada jalan keluar bagi setiap persoalan. Allah menjanjikan kepada mereka yang tidak berputus asa, pahala yang berlimpahan. Seberat apa pun suatu masalah, jika Allah masih diingat walau hanya sekilas, Allah membuka mata hati kita yang sedih yang memohon sebuah jalan pengharapan. Jalan yang diridai Allah.


(sumber:http://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-islam/hikmah/08/11/07/12268-jalan-keluar)

Post a Comment

 
Top