Umat Islam digambarkan dalam Alquran dan hadis sebagai satu umat (ummatan wahidah), karena memiliki kesatuan akidah, syariah, dan prinsip muamalah.  Allah SWT berfirman,''Sesungguhnya orang mukmin itu bersaudara.'' (Al-Hujurat: 10).

Bersatu dalam ikatan rasa persaudaraan yang aktif di antara orang-orang beriman dilukiskan oleh Rasulullah SAW dalam hadisnya, ''Perumpamaan orang-orang mukmin dalam saling mengasihi, saling menyayangi, saling menyantuni adalah bagai satu tubuh.

Bila salah satu bagian tubuh menderita sakit, maka terasa sakitnya di seluruh tubuh.'' (HR Bukhari dan Muslim). Selanjutnya, tentang larangan merusak ukhuwah dan persatuan di antara sesama Muslim dinyatakan oleh Rasulullah, ''Mencela seorang Muslim adalah perbuatan fasik, dan membunuhnya adalah perbuatan kufur.'' (HR Bukhari dan Muslim).

Kehidupan umat yang ber-ukhuwah dan persatuan umat bukan kondisi yang datang dengan sendirinya tapi harus dengan pembinaan yang memerlukan tiga syarat.

Pertama, adanya leadership (kepemimpinan) di tengah umat Islam yang memiliki sifat-sifat kepemimpinan sejati, yaitu dengan kriteria beriman dan berilmu.

Kedua, ada satu jamaah yang tegak sama tinggi dan duduk sama rendah.
Ketiga, yang amat mendasar dalam pembinaan umat ialah adanya khittah dalam perjuangan membina umat berdasarkan Alquran dan sunah.

Sudah merupakan sunatullah bahwa kejayaan dan kemenangan tidak akan diberikan Allah kepada umat yang suka berselisih dan berpecah belah serta tidak memiliki skenario besar dalam membangun umat.
Seorang pujangga Islam mengatakan, ''Persatuan adalah rahmat, perpecahan merupakan azab.''

(sumber : http://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-islam/hikmah/08/07/12/92-persatuan-adalah-rahmat)

Post a Comment

 
Top