Islam di Afghanistan memiliki sejarah yang panjang. Banyak sumber menyebut, Islam masuk di wilayah yang sekarang masih dilanda perang itu sejak masa pemerintahan Khalifah Ustman bin Affan. Sebagian sumber yang lain mengungkapkan, Islam masuk ke negara yang beribu kota Kabul itu pada abad ketujuh Masehi ketika Dinasti Umayyah menumbangkan kekuasaan Dinasti Sassanid Persia yang bercokol lama di Afghanistan. 

Saat ini, Islam menjadi agama resmi yang dianut 99,7 persen penduduk Afghanistan. Kehadiran Islam di negara ini mewariskan sejarah, berikut peninggalan-peninggalan yang masih bisa ditelusuri hingga ini. Bukti paling nyata, yakni keberadaan masjid-masjid kuno yang bertahan dan menjadi bukti sekaligus warisan dunia yang berharga. Berikut ini di antara masjid-masjid yang bersejarah itu:


Pulkishti
Masjid ini merupakan masjid terbesar yang terletak di pusat Kota Kabul. Masjid ini konon pembangunannya dilakukan oleh sahabat Nabi Muhammad SAW, Abdurrahman bin Samrah, pada 41 H ketika melakukan penyerangan terhadap Dinasti Sassanid. Pada 1960 masjid ini direnovasi Raja Muhammad Zhahir Syah. Akibat perang yang melanda Afghanistan, masjid ini mengalami sejumlah kerusakan.


Masjid Biru
Tak hanya di Turki, Afghanistan juga memiliki masjid yang terkenal dengan sebutan Masjid Biru. Masjid yang berlokasi di Mazar I Sharif Afghanistan ini dibangun pada masa Sultan Ahmad Sanjar, penguasa Dinasti Seljuk. Masjid ini pernah rusak parah ketika agresi Genghis Khan ke wilayah ini pada sekira 1220 M. Pada abad ke15 M, Sultan Husayin Mirza Bayqarah kembali merenovasinya dengan arsitektur yang menawan dan khas warna biru. Sejumlah tokoh dimakamkan di kompleks masjid ini, salah satunya Ali bin Abi Thalib RA. Selain di sini, makamnya juga diklaim berada di kawasan Najf, Irak.


Jami' Herat
Masjid yang berlokasi di Kota Herat, Afghanistan, ini dibangun pada 1200 M oleh Sultan Ghayas ud din Ghori, pendiri Dinasti Ghurid. Masjid ini dikelola berbagai rezim yang pernah menguasai Herat, seperti Timurid, Safavid, dan Mughal. Meski bukan masjid yang paling besar dan luas, bangunan ini menjadi saksi bisu eksistensi Islam di Herat. 

(sumber:Republika, edisi Minggu, 16 November 2014 Hal. 13 Oleh Nashih Nashrullah)

Post a Comment

 
Top