enam jawaban arti kehidupan

Dalam rehat di jam keluarga, seorang jamaah merapat. “Ustaz, tolong jelaskan arti kehidupan di dunia ini agar hidup saya terarah jelas,” katanya. Ditemani pisang goreng yang masih ngebul, sore yang sejuk itu Arifin pun berbagi hikmah dari pertanyaan jamaah yang setiap kesempatan selalu menemani Arifin tersebut.

Sahabatku, orang yang paling berbahagia adalah orang yang paham untuk apa hidup di dunia ini. Sadar atau tidak, kehidupan di dunia ini adalah kesempatan satu-satunya namun sekaligus juga terakhir kalinya. Memang sebentar, tetapi menentukan keadaan kita selama-lamanya. Sungguh, setiap detik yang berlalu tidak akan pernah mampu kita ulangi lagi.

Kepastiannya adalah kita akan hidup di akhirat selama-lamanya! Sementara, waktu untuk mengumpulkan bekal di akhirat terlalu sebentar. Lantas bisakah main-main? Sahabatku, sekali gagal dalam kesempatan yang sebentar maka akan gagal selamanya. Ingat, menyesal di akhirat tidak akan pernah ada gunanya. Kalau ingin menyesal, sekarang mumpung hidup masih ada!

Karena itu taatilah Allah, segera sungguh-sungguh bertaubat, jangan lambat, karena kematian selalu datang secara tiba-tiba! Maknakan dan selami arti hidup ini. Ketahuilah, tujuan hidup hanya mencari ridha Allah. “Padahal, mereka hanya diperintah  menyembah Allah dengan ikhlas menaatinya….” (baca QS al-Bayyinah, 98:5)

Peranan hidup adalah sebagai khalifah Allah di muka bumi ini. “Dan, ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, 'Aku hendak menjadikan (manusia sebagai) khalifah di muka bumi.'”  (baca QS al-Baqarah, 2:30).

Tugas hidup adalah semata mengabdi hanya kepada Allah. “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar beribadah kepada-Ku,” (QS Adz Dzariyat, 51: 56). Adapun pedoman hidup adalah Alquran. Untuk dan demi tertibnya hidup yang berdurasi singkat ini maka memiliki pedoman adalah sebuah keniscayaan. Dan, pedoman yang paling haq itu adalah Alquran. (baca QS al-Baqarah, 2:2).

Teladan hidup adalah sosok tercinta yang dirindukan, yaitu Nabi Muhammad SAW. “Sungguh, telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu….” (QS al-Ahzab, 33:21).

Teman hidup adalah orang-orang beriman (QS al-Hujarat, 49:10). Alat hidup adalah harta, takhta, dan semua potensi (QS al-Qashash, 28:77). Adapun musuh hidup adalah setan dan seluruh pengikutnya (QS Yasin, 36:60).

Sementara, orientasi hidup adalah keselamatan di akhirat, “Sesungguhnya kehidupan di dunia ini adalah kesenangan sementara dan sesungguhnya kehidupan akhirat adalah daarul qaraar, rumah selama-lamanya.” (QS al-Mu'min, 40:39).

Subhaanallah, kini sudah jelas untuk apa hidup sesaat ini, sahabatku! “Semoga Allah menancapkan kekuatan iman di hati kita dan kesenangan taat di tengah glamour godaan dunia ini. Aamiin.” Wallahu a'lam.

(sumber:Republika edisi Jumat, 22 Mei 2015 Hal. 25 Oleh: Ustaz Muhammad Arifin Ilham)

Post a Comment

 
Top