manfaat istighfar

Al-Hafizd Ibnu Hajar Al-Ashqalani di dalam kitab Fathul Baari mengutip atsar dari Imam Al-Hasan Al-Bashri bahwa ada empat rombongan tamu yang datang secara terpisah kepada beliau untuk meminta nasihat.

Tamu yang pertama datang mengeluhkan masa paceklik di daerahnya dan sudah meresahkan masyarakat. Lalu, beliau berpesan kepada tamunya itu untuk beristighfar kepada Allah SWT.

Selang beberapa saat, Imam Al-Bashri kedatangan tamu kedua. Tamunya menyampaikan keinginan agar terbebas dari kemiskinan. Beliau memberikan nasihat untuk beristighfar.

Datang lagi tamu berikutnya yang menyampaikan di sekitar tempat tinggalnya sedang kekeringan disebabkan tidak turunnya hujan. Kembali, Imam Al-Bashri menyampaikan petuah kepada tamunya untuk memperbanyak istighfar kepada Allah SWT.

Tak lama setelah tamu ketiga meninggalkan rumah Al-Bashri, datang tamu keempat. Dia menyampaikan harapan memiliki keturunan dari pernikahan mereka. Dan, ungkapan singkat beliau adalah perbanyak istighfar.

Tanpa disengaja, keempat rombongan tamu itu bertemu di suatu tempat dan saling menceritakan keluh kesah mereka. Karena merasa mendapatkan nasihat yang sama, muncul persepsi bahwa sang imam menggeneralisasi masalah dengan memberikan satu jawaban. Mereka bersepakat kembali ke kediaman sang imam meminta penjelasan.

Sesampainya di rumah Imam Al- Bashri, sang imam mengajak mereka menyimak QS Nuh [71] ayat 10-12. "Maka, aku katakan kepada mereka, `Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun'. Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit atas kalian.
Dan, Dia akan melipatgandakan harta dan anak-anak kalian, mengadakan kebun-kebun atas kalian, serta mengadakan sungai-sungai untuk kalian."

Setelah mendengarkan kalam Ilahi itu, mereka tersadar nasihat sang imam bukan seperti dugaan mereka. Dengan perasaan malu, mereka pun akhirnya meninggalkan rumah beliau.

Istighfar dapat menghindarkan hamba dari siksa dan musibah (QS al-Anfal [8] ayat 33). Istighfar bisa mendatangkan rahmat Allah (QS an-Naml [27] ayat 46).
Istighfar dapat menambah kekuatan selama tidak melakukan dosa (QS Hud [11] ayat 52).
Istighfar juga merupakan syarat dikabulkannya doa (QS Hud [11] ayat 61). Dan, tentu istighfar dapat membuat diampunkannya segala dosa (QS Ali Imran [3] ayat 135).

Sebagaimana hadis Rasulullah SAW dari Abdullah bin Abbas RA. "Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, niscaya Allah akan menjadikan baginya kelapangan dari segala kegundahan yang menderanya, jalan keluar dari segala kesempitan yang di hadapinya dan Allah memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka." (HR Abu Daud, Ibnu Majah, Baihaqi, dan Thabrani).

Dari nas di atas menunjukkan bahwa istighfar adalah sebab diampuninya dosa, turunnya rezeki dari langit, di lapangkannya harta dan keturunan, syarat dikabulkannya doa, serta di bukakannya berbagai kebaikan hingga masalah apa pun yang dihadapi seorang hamba, selalu ada jalan keluarnya.

(sumber:Republika edisi Sabtu, 25 Juli 2015 Hal. 1 Oleh Rahmaji Asmuri)

Post a Comment

 
Top