Meraih Ampunan
Meraih Ampunan Meraih ampunan Allah SWT pada bulan Ramadhan adalah idam an Muslim, terutama bagi pendosa dan ahli maksiat. Adalah kerugian besar jika bulan suci ini hadir sementara ia tidak meraih ampunan-Nya. Sebab, Ramadhan merupakan bulan yang penuh ampunan Allah SWT.
Pada bulan yang penuh berkah ini, Allah membuka "bazar" ampunan seluas-luasnya. Pada bulan bertabur rahmat ini, ada amalan wajib yaitu shaum dan amalan sunah yaitu qiyam Ramadhan yang ditegas kan Nabi Muhammad mampu menghapuskan dosa yang lalu.
"Barang siapa berpuasa Ramadhan karena keimanan dan mengharapkan pahala di sisi Allah, niscaya dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR Bukhari, nomor 38 dan Muslim nomor 760).
"Barang siapa shalat malam Ramadhan (Tarawih dan Witir) karena keimanan dan mengharapkan pahala di sisi Allah, niscaya dosanya yang telah lalu diampuni." (HR Bukhari, nomor 37 dan Muslim, nomor 759)
Namun, perlu dipahami bahwa tidak semua dosa-dosa yang telah lalu bisa dihapuskan oleh puasa Ramadhan dan shalat Tarawih. Dosa itu sebatas dosa- dosa kecil. Sementara, dosa-dosa besar tidak akan terhapus hanya dengan puasa Ramadhan dan shalat Tarawih.
"Jika kalian menjauhi dosa-dosa besar yang kalian diperintahkan untuk menjauhinya, niscaya Kami akan menghapuskan kesalahan-kesalahan (dosa-dosa kecil) kalian dan Kami memasukkan kalian ke dalam tempat yang mulia (surga)." (QS an-Nisa [4]: 31).
Rasulullah berkhutbah kepada kami, cerita Abu Hurairah melalui Abu Said al-Khudry, dari atas mimbar. Beliau bersabda: "Demi Allah yang nyawaku berada di tangan-Nya. Demi Allah yang nyawaku berada di tangan-Nya. Demi Allah yang nyawaku berada di tangan- Nya."
Beliau lalu terdiam sehingga setiap orang di antara kami mulai menangis karena sedih mendengar sumpah beliau. "Tiada seorang hamba pun yang shalat lima waktu, shaum Ramadhan dan menjauhi tujuh dosa besar, melainkan akan dibukakan baginya pintu-pintu surga pada hari kiamat, sampai suara pintu-pintu surga itu berderit-derit."
Lalu, beliau membacakan ayat: "Jika kalian menjauhi dosa-dosa besar yang kalian diperintahkan untuk menjauhinya, niscaya Kami akan menghapuskan kesalahan-kesalahan (dosa-dosa kecil) kalian." (QS an-Nisa [4]: 31). (HR an- Nasa'i, nomor 2.438, al-Hakim nomor 719 dan 2.943, serta Ibnu Hibban, nomor 1.748. Dinyatakan sahih oleh al-Hakim dan disetujui oleh adz-Dzahabi).
Dengan demikian, terhapusnya dosa oleh amal Ramadhan adalah dosa kecil sementara dosa besar belum atau tidak, kecuali dengan tobat yang serius, yaitu to bat nasuha (baca QS at-Tahrim [66]: 8).
Dengan memahami hal ini, harusnya kita semakin terpacu untuk segera bertobat dan menyusulnya dengan beramal saleh. Berikutnya, tauhid yang bersih merupakan kunci meraih ampunan. Karena itu, jadikan Ramadhan ini sebagai momentum membersihkan tauhid kita dari ke syirikan dan hal lain yang bakal merusakkan kebersihannya. Wallahu a'lam.
(sumber:Republika edisi Jumat, 26 Juni 2015 Hal. 1 Oleh Muhammad Arifin Ilham)
Post a Comment