fase ramadhan

Tiga Fase Ramadhan Ramadhan terdiri atas tiga fase, yaitu fase rahmat, ampunan, dan fase bebas/lepas/merdeka dari sik sa neraka. Bila Ramadhan genap 30 hari, masing-masing fase terdiri atas 10 hari. Fase pertama, berlangsung antara 1 sampai dengan 10 Ramadhan.

Fase kedua, berlangsung antara 11 sampai dengan 20 Ramadhan. Fase ketiga, berlangsung antara 21 sampai dengan 30 Ramadhan. Bila Ramadhan tidak genap 30 hari, fase pertama dan fase kedua (tetap) terdiri atas 10 hari.

Sedangkan, fase ketiga hanya terdiri atas delapan atau sembilan hari. Pengelompokan hari-hari Ramadhan tersebut sejatinya menggambarkan alangkah besarnya kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya yang taat melaksanakan puasa dengan sebaik-baiknya.

Dengan begitu, limpahan rahmat, ampunan, dan pembebasan dari siksa neraka itu hanya akan diberikan kepada mereka yang taat kepada-Nya. Katakanlah, ini sebuah peluang emas atau momentum terbaik yang disediakan bagi mereka yang cerdas memanfaatkannya.

Artinya, meskipun peluang emas atau momentum terbaik itu nyata di depan mata, bila tidak dimanfaatkan secara cerdas, niscaya akan hilang dengan percuma. Jadi, apakah kita akan beruntung atas tiga fase itu atau tidak, sepenuhnya bergantung pada ikhtiar kita sendiri.

Allah berfirman, "Dan barang siapa yang menghendaki (kehidupan) akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedangkan dia adalah mukmin, mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalas dengan baik.'' (QS al-Isra [17]: 19). Dalam ayat yang lainnya Allah berfirman, "Dan sejatinya seorang manusia tidak (akan) memperoleh balasan selain apa yang telah diusahakannya." (QS an-Najm [53]: 39).

Konteks ayat-ayat tersebut mendorong kita untuk bersungguh-sungguh mewujudkan apa yang kita dambakan, yakni kebaikan di dunia dan di akhirat. Bila ketiga fase tersebut kita cermati keberadaannya, bukan mustahil antara yang satu dan yang lainnya itu saling berkaitan.

Jadi, ketiganya hadir secara beriringan. Karena itu, dapat kita pahami bahwa fase rahmat harus hadir sebelum fase ampunan. Fase ampunan harus hadir sebelum fase bebas/lepas/merdeka dari siksa neraka.

Seakan-akan, dikatakan bahwa siapa pun yang ingin bebas dari siksa neraka, dia harus memastikan dirinya berhasil meraih fase sebelumnya. Logika kita berkata, jika rahmat dan ampunan sudah di tangan, adanya jaminan bebas dari siksa neraka menjadi sangat masuk akal.

Mereka itulah orang-orang yang terpilih mendapatkan dua kegembiraan, yaitu kegembiraan pada saat buka puasa dan Lebaran serta saat berjumpa dengan Tuhannya. Peluang masih terbuka untuk meraih semuanya, terutama dengan mencari Lailatul Qadar.

(sumber:Republika edisi Sabtu, 11 Juli 2015 Hal. 1 Oleh Mahmud Yunus)

Post a Comment

 
Top