"... Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertobat dan menyucikan diri."
(QS al-Baqarah [2]: 222).
Ada dua tempat perihal tobat dan bersuci yang digandeng menjadi satu. Pertama di ayat di atas. Kedua, dalam doa setelah berwudhu, "Allahummaj'alni minattawwabin waj'alni minal muta thahhirin" (Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang yang tobat dan suci).

Hal ini menyiratkan bahwa tobat dan suci menjadi satu kesatuan yang tidak dipisahkan. Ketika seorang Muslim sudah bertobat, dia harus menjaga kesucian dirinya agar tobatnya tidak sia-sia.

Karena itu, bersuci menjadi keharusan bagi setiap Muslim yang ingin dicintai Allah SWT. Suci di sini bisa dimaknai universal. Tidak hanya secara lahiriah (jasmani), tetapi juga batiniah (rohani). Menyucikan diri sebenarnya tak hanya dicintai atau disukai Allah, tetapi juga memberi manfaat dan keuntungan bagi diri sendiri maupun orang lain.

Dari segi lahiriah, jasmani, atau fisik, membersihkan diri jelas akan memberi kesehatan, memperpanjang usia, dijauhkan dari penyakit. Sedangkan, membersihkan diri dari segi batiniah atau rohani akan memberikan ketenangan batin dan ketenteraman hidup. Kita juga akan dijauhkan dari penyakit hati. Banyak penelitian, penyakit hati ini sangat masif pada masa kini, terutama di perkotaan dan negara-negara maju.

Secara materi sudah tercukupi, tapi secara spiritual mereka gersang. Tak aneh, mereka mudah stres dan putus asa. Itulah rahasia mengapa Allah menyukai orang yang menyucikan diri, baik secara jasmani maupun rohani.

Salah satu isyarat kalau kita harus menyucikan diri secara fisik dan sekaligus jiwa adalah perintah wudhu. "Hai orang-orang yang beriman, bila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuhlah)
kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah." (QS al-Maidah [5]: 6).

Dalam wudhu, ada beberapa anggota badan yang mesti dibasuh, baik yang sifatnya wajib maupun sunah, yaitu mulut, lubang hidung, wajah, tangan, rambut, telinga, dan kaki. Anggota badan itu bisa dimaknai simbol membersihkan secara fungsinya juga, misalnya membersihkan mulut artinya agar mengeluarkan kata-kata yang baik serta menjauhi dari fitnah, gosip, iri, dan dengki.

Dalam Islam, kebersihan atau kesucian menjadi perhatian utama karena itu menjadi mata air segalanya. Apabila kesucian sudah diraih, maka segala yang dilakukannya menjadi sebuah kebaikan.

(sumber:Republika edisi Senin, 3 Agustus 2015 Hal. 1 Oleh M Iqbal Dawami)

Post a Comment

 
Top