Semoga Allah Yang Mahatahu segala-galanya membimbing kita untuk mengenal diri, mengenal Allah dan mengerti apa yang seharusnya dilakukan dalam hidup ini. Tanpa ilmu dan pengetahuan kita tidak akan mengetahui siapa diri kita, siapa Allah, dan jalan untuk pulang kepada Allah.

Makin sedikit pengetahuan, makin pahit hidup ini karena tak banyak masalah yang bisa diselesaikan. Oleh karena itu jikalau kita ingin sukses ingatlah janji Allah. "... Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat." (QS Al Mujadilah [58]: 11)

Juga sabda Nabi SAW, "Barang siapa yang menginginkan dunia, maka wajiblah baginya dengan ilmu. Barang siapa yang menginginkan akhirat, maka wajib baginya untuk mencari ilmu. Dan barang siapa yang menginginkan dunia dan akhirat, maka wajib baginya untuk mencari ilmu."

Artinya, kalau kita ingin mengetahui tingkat kesuksesan kita, maka lihatlah sejauh mana kecintaan kita kepada ilmu. Dalam 7B (kiat menjadi sukses), B yang ketiga adalah belajar tiada henti, sampai akhir hayat. Kalau kita ingin sukses, selain ibadah harus tangguh dan akhlak harus dijaga, juga buatlah program belajar tiada henti. Kita tahu bahwa segala sesuatu dalam hidup ini selalu berubah. Umur bertambah tua, tubuh bertambah lemah, kebutuhan bertambah banyak, hingga masalah dan potensi konflik pun bertambah.

Bagaimana mungkin kita menyikapi segala sesuatu yang selalu bertambah tanpa ilmu yang bertambah pula. Mari kita terus menerus meng-upgrade diri dan memperbaiki diri. Kalau ilmu kita luas, maka akan seperti orang yang berada di puncak gunung, dia akan bisa melihat pemandangan di bawahnya lebih luas. Begitupun, orang yang luas ilmunya, ia akan lebih arif dan bijak dalam melihat kehidupan. Atau seperti kapal selam di lautan yang dalam, walau dari sana sini air menekan, dia tak pernah kandas tenggelam.

Begitupun, orang yang mengerti arti kehidupan dapat menyelami kehidupan ini dengan tenang, tidak panik. Sebaliknya, orang yang sedikit ilmunya seperti perahu di permukaan laut yang selalu terombang ambing ombak. Orang yang tidak berilmu tak bisa menyelami arti hidup, dalam kesenangan membabi buta, dalam kesedihan terpuruk dan putus asa.

Ciri-ciri orang yang kurang ilmu adalah hilangnya kearifan, misalnya menyelesaikan masalah dengan mengandalkan kekuatan otot atau amarah. Kalau semuanya berubah, tetapi ilmu kita tak berubah dan bertambah, maka seringkali yang bertambah adalah peningkatan emosi dan tensi. Betapa sering kita melihat orang-orang yang terpuruk karena kurang ilmunya. Walau dia mempunyai kedudukan, tetapi jika kemampuannya tidak sesuai dengan amanahnya, maka ia akan menjadi hina justru oleh kedudukannya itu. Jika kita ingin mempunyai masa depan yang baik, maka kita harus mencintai belajar, setiap waktu harus sekuat tenaga menambah ilmu.

Jadikan belajar sebagai program harian kita. Setiap hari harus mencari buku-buku untuk dibaca. Kalau melihat televisi, lihatlah program yang bisa menjadi ilmu. Kalau mempunyai uang lebih, ikutilah kursus yang bisa menambah ilmu, wawasan, dan pengalaman. Kemudian, berkumpullah dengan orang-orang yang mencintai ilmu. Tekadkan dalam hati, "Setiap hari saya harus bertambah ilmu. Saya harus mencari uang lebih banyak agar saya bisa menambah ilmu. Saya harus meluangkan waktu untuk mencari ilmu. Saya harus membebaskan diri saya dari belenggu kebodohan dengan mendapatkan ilmu."

Rumah bisa terbakar, mobil bisa hilang, tetapi kalau ilmu melekat pada diri dan diamalkan, maka tak akan ada yang dapat mencurinya. Orang yang lumpuh pun jikalau ilmunya luas, maka dia akan dimuliakan. Syekh Ahmad Yasin badannya lumpuh tak berdaya, tapi ilmunya luas hingga menggetarkan dunia, menjadi pemimpin Hammas di Palestina. Walau dikatakan teroris, tetapi yang terbukti adalah tak ada yang diinginkan beliau melainkan kebaikan.

Kalau kita berilmu, dunia akan datang kepada kita. Firman Allah dalam hadits Qudsi, "Hai dunia, layani orang yang hidupnya digunakan untuk mengabdi kepada-Ku dan perbudak orang-orang yang hidupnya hanya sibuk mencari dunia." Semoga mulai Ramadhan kali ini, dengan pertolongan Allah kita bisa melakukan amal perbuatan apapun dalam hidup yang hanya sekali-kalinya di dunia ini dengan ilmu pengetahuan yang benar. Amin.

Penulis : KH Abdullah Gymnastiar 
REPUBLIKA - Jumat, 15 Nopember 2002


(sumber:http://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-islam/hikmah/08/12/18/21219-belajar-tiada-henti)

Post a Comment

 
Top