Hidup ini mau kemana? Kita hanya mampir sebentar di dunia ini dan pasti akan mati. Lalu hendak dibawa kemana hidup yang hanya sekali-kalinya ini? Jawabannya adalah bahwa hanya Allah-lah tujuan kita. Tujuan hidup kita ini hanyalah untuk mengabdikan diri (beribadah) kepada Allah. Firman-Nya: "Tidaklah sekali-kali Kuciptakan jin dan manusia kecuali untuk mengabdikan hidupnya kepada-Ku." (QS Adz Dzariyat [51]: 56).

Dalam 7B (kiat menjadi sukses), rahasia yang pertama adalah beribadah dengan benar. Mengapa harus beribadah? Ibadah adalah fondasi. Tanpa ibadah, hidup bagaikan bangunan tanpa fondasi, pasti akan roboh. Tanpa ibadah yang tanggguh, sukses dunia akhirat hanyalah mimpi. Beribadah dengan benar artinya membangun fondasi yang semakin memperjelas visi hidup ini mau dibawa kemana. Karena dengan beribadah maka akan semakin memperjelas bahwa Allah adalah Khalik (Yang Menciptakan), sedangkan kita adalah makhluk (yang diciptakan). Allah yang disembah, sedangkan kita yang menyembah-Nya.

Allah yang memerintah (berkuasa), sedangkan kita yang diperintah-Nya. Allah menciptakan dunia kemudian menciptakan makhluk. Makhluk diciptakan untuk mengabdi kepada Allah, sedangkan dunia berikut isinya diciptakan hanyalah sebagai sarana agar kita bisa berkarya dan berbekal pulang untuk menghadap Allah. Artinya dunia berikut isinya diciptakan hanyalah untuk melayani kita supaya kita bisa mengabdikan diri kepada Allah.

Orang yang tidak mengerti bahwa dunia ini hanyalah sebagai pelayan baginya, maka posisinya akan menjadi terbalik, justru dia yang akan diperbudak oleh dunia yaitu harta, pangkat, gelar, jabatan, dan syahwat. Bayangkan, pelayannya menjadi majikannya. Dia dihinakan oleh hambanya sendiri. Itulah yang menyebabkan kerusakan dan keterpurukan manusia.

Kemudian Allah menciptakan Nabi Muhammad SAW agar kita bisa meneladani bagaimana cara beribadah dengan benar. Oleh karena itu, siapapun yang ingin sukses, belajarlah lebih banyak tentang bagaimana beribadah dengan benar. Cari ilmunya, segera praktikkan, dan istiqomahkan. Kemudian ajaklah istri dan anak beribadah dengan tangguh karena tidak akan ada yang menolong selain Allah.

Shalat, dzikir, shaum, dan ibadah lainnya itu adalah perangkat yang membuat fondasi kesuksesan. Tetapi ibadah tidak hanya itu saja, melainkan segala aktivitas yang dijalankan dengan niat yang lurus karena Allah dan ikhtiar di jalan yang disukai Allah itu adalah ibadah. Misalnya dalam bekerja, orang-orang yang bekerjanya tidak diniatkan untuk beribadah tidak akan tahu orientasi hidup ini akan dibawa kemana, sehingga kesibukannya hanya mencari uang.

Karenanya kalau bekerja, niatkan untuk mengabdikan diri kepada Allah dengan cara yang disukai Allah. Tugas kita adalah bagaimana kita sibuk bekerja sehingga menjadi amal kebajikan, bukan karena harta, tetapi karena kerja adalah ladang amal. Harta sudah dibagikan sebelum kita tiba di dunia ini.

Ciri orang yang beribadah dengan benar di antaranya adalah akhlaknya akan lebih terjaga, perbuatannya akan terpelihara dari kezaliman terhadap orang lain, dan emosinya akan lebih stabil. Kemudian ciri lainnya adalah qolbunya akan tenteram, pikirannya akan jernih, prestasinya mudah diraih, ide dan gagasannya akan ditolong oleh Allah. Misalnya, jika sedang rapat datang waktu shalat, maka utamakanlah shalat karena yang paling penting dari rapat itu justru bagaimana agar bisa ditolong oleh Allah.

Kalau kita melalaikan shalat, maka keputusan yang diambil belum tentu tepat karena benar menurut kita belum tentu benar menurut Allah. Tetapi dengan mengutamakan ibadah, mudah-mudahan Allah menuntun kita menemukan jalan keluar walaupun berhadapan dengan banyak masalah. Hanya Allah-lah satu-satunya yang menguasai langit dan bumi, kita semua dalam genggaman Allah.

Jadi, mimpi negeri kita akan bangkit kalau rakyat dan para pemimpinnya menganggap remeh ibadah. Mimpi kita memiliki aparat dan tentara yang kita idolakan, kalau kepada Allah tidak takut. Kalau tentara mempunyai senjata doa, maka akan bisa meluluhkan hati musuh sehingga menjadi shalih.

Zaman Rasulullah banyak musuh yang terkulai hatinya bukan dengan senjata perang, tapi dengan senjata doa. Mimpi kita mempunyai keputusan negara yang baik kalau para pengambil keputusannya tidak baik ibadahnya. Apa yang bisa dilakukan hanya oleh manusia seperti kita kalau tidak dibimbing dan ditolong oleh Allah Yang Mahatahu dan Menguasai segala sesuatu. Terlalu sombong bagi kita hidup tidak mengenal ibadah. Ciri kesombongan dan ketakaburan seseorang dilihat dari keengganannya beribadah. Maka, selamat berjuang saudaraku. Jadilah ahli ibadah yang istiqomah dan ikhlas.

REPUBLIKA - Jumat, 01 Nopember 2002

(sumber:http://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-islam/hikmah/08/12/18/21215-beribadah-dengan-benar)

Post a Comment

 
Top