Alhamdulillah, kita sebagai bangsa Indonesia akan senantiasa dirahmati Allah SWT. Pada Ahad (1/6), saya diminta memimpin doa di Komisi Pemilihan Umum (KPU) saat pengambilan nomor urut pasangan capres dan cawapres.

Sebelum acara dimulai, semua shalat berjamaah di masjid yang ada di lingkungan KPU. Semuanya sama- sama memohon doa kepada Allah. Ini sebuah pemandangan yang sangat indah. Insya Allah, bangsa Indonesia tak akan ditinggalkan Allah.

Di acara doa tadi, saya bersyukur diamanahi untuk memimpin doa. Yang tentu diaminkan bukan saja oleh seluruh rakyat Indonesia yang menyaksikan acara tersebut melalui layar kaca, tetapi juga seluruh masyarakat yang tak melihat tetapi tahu ada acara di KPU.

Dan kemudian doa itu diaminkan Allah dan malaikat- Nya. Saya awali doa dengan sedikit cerita. Pada zaman Nabi Musa, saat ia dan pengikutnya dikejar oleh Firaun dan tentaranya, akhirnya perjalanan Nabi Musa terhenti.

Di hadapan mereka, ada lautan yang luas lagi dalam. Di belakangnya, ada Firaun dan tentaranya yang sudah mulai terdengar langkahnya dan terlihat jelas oleh mereka. Saat itu, pengikut Musa menyatakan nasibnya akan berakhir.

Mereka merasa akan tertangkap, tenggelam, berakhir semua upaya melawan Firaun dan kemudian menghadapi ajal. Tapi Musa, sebagai pemimpin bangsa dan umat menenangkan para pengikutnya itu yang sedang dilanda kekhawatiran.

Dia menegaskan, sesungguhnya Allah bersama kita. Allah pasti memberikan petunjuk, jalan keluar dan solusi. Itulah yang kemudian terjadi. Ketika serasa harapan tak ada, Allah membuka lautan sebagai jalan keluar bagi Nabi Musa dan para pengikutnya. Mereka selamat dari kejaran Firaun.

Saya memimpin doa kepada Allah, yang membuka segala kemungkinan dan harapan. Saya merasa terharu. Semua yang hadir mengangkat tangan. Saya meminta kepada Allah agar membimbing kita semua dalam agenda Indonesia memilih.

Jangan lupa masih banyak waktu kita berdoa kepada Allah. Sungguh kita tak bisa tahu apa yang akan terjadi pada hari-hari berikutnya.

Hanya dengan pendengaran, penglihatan, dan kekuasaan negeri ini terjaga dari marabahaya, kesulitan, serta kesusahan.

Dengan kekuasaan-Nya pula negeri kita ini terjaga dari ancaman disintegrasi, rusaknya persatuan dan kesatuan, serta hancurnya perdamaian. Saya meyakini bahwa semua yang ada di negeri ini, Allah yang akan menjaga.


(sumber: Republika edisi : Senin, 2 Juni 2014 hal. 25 Oleh Ustaz Yusuf Mansur)

Post a Comment

 
Top